Pentas Tari iANFU Potret Kelam Perempuan Jawa
Pentas Tari
iANFU
Potret Kelam Perempuan Jawa
Koreografer Dwi Surni
Rabu, 13 September 2017, jam 19.30 WIB
Bertempat di Balai Soedjatmoko Solo.
Ianfu, kisah kelam yang dialami para perempuan di era Penjajahan Jepang. Kisah ianfu terjadi di semua daerah jajahan Jepang, mulai dari Korea, Cina, Filipina dan Indonesia. Ianfu di Indonesia terjadi hampir di seluruh penjuru tanah air.
Ketika Jepang memenangkan peperangan melawan Belanda untuk merebut Hindia Belanda seakan penderitaan rakyat akan segera lenyap, dan pintu kemerdekaan seakan tinggal sebentar lagi. Banyak pemimpin pergerakan waktu itu juga menyambut kehadiran Jepang, mereka bahkan ada yang pergi ke Jepang.
Tapi yang terjadi kemudian tidak seperti dibayangkan, tiga setengah tahun kehadiran Jepang merupakan puncak penderitaan orang – orang Indonesia, dalam situasi perang Jepang memperlakukan orang – orang jajahan sebagai obyek penderitaan. Selain ada romusha, yang merupakan kerja paksa jaman Jepang, ada Ianfu, sebuah bentuk penderitaaan yang dialami para perempuan untuk dijadikan budak seks tentara Jepang.
Tema tari ini diangkat tentu saja bukan semata sebagai bentuk ekspresi seorang koreografer, tapi menjadi pengingat kita akan catatan sejarah kelam penjajahan Jepang, dan kita berharap hal ini tidak terulang kembali. Selain itu persoalan Ianfu sekian tahun lamanya tidak pernah secara terbuka dijadikan agenda Negara untuk diungkap pada publik, dan hampir tidak ada kepedulian negara, baik Indonesia maupun Jepang untuk persoalan ini.