Keroncong Bale bersama OK Candi Sewu dan OK Bali Nada

Keroncong Bale bersama OK Candi Sewu dan OK Bali Nada


Keroncong Bale
bersama OK Candi Sewu dan OK Bali Nada


Jumat, 18 November 2016  pk 19.30 WIB
bertempat di Balai Soedjatmoko Solo
Jl. Slamet RIyadi 248 Solo.


Tradisi keroncong memang sudah begitu mengakar di Solo, hal ini berlangsung sejak jaman penjajahan Belanda di Indonesia. Ada dugaan musik keroncong dibawa oleh Portugis ke Indonesia, namun belum ada bukti sejarah yang pasti akan hal itu, begitu juga kehadiran keroncong di Solo belum ada penelitian terkait hal ini. Namun saat ini keroncong benar – benar menjadi musik rakyat, musik yang hadir di sudut – sudut kampung seperti OK Candi Sewu, dan OK Bali Nada.

Dua kelompok keroncong ini merupakan keroncong kampung, keroncong yang anggotanya dari warga kampung dan mereka menjadikan keroncong sebagai sarana hiburan, menjadi alat perekat antar warga, dan keroncong menjadi semacam identitas yang dibanggakan kampung. Keroncong menjadi warga sering bertemu, setidaknya seminggu sekali mereka latihan keroncong, latihan dilakukan di salah satu rumah warga, atau di gedung pertemuan, tak jarang latihan diadakan di perempatan agar semua warga bisa datang, walau pun banyak yang tidak ikut main musiknya.

Keroncong kampung di satu sisi menjadikan suasana akrab antar warga, walau pun dari sisi musikalitas memang tidak diharapkan seperti kelompok profesional. Namun keroncong kampung inilah menjadikan Solo dikenal sebagai kota keroncong, keroncong di Solo merupakan keroncong milik rakyat, dan itu dikenal sampai sekarang.

Area: