Gowes Pusaka

 Gowes Pusaka Solo


Gowes Pusaka

Bersepeda dan bikin sketsa bareng-bareng bangunan cagar budaya.

Rute:
Loji Gandrung - Pasar Gede - Loji Wetan - Kauman - Kemlayan - Balai Soedjatmoko

Minggu 18 Desember 2016, pk. 06.00 WIB
Start dari Loji Gandrung, Rumah Dinas Walikota Surakarta.

Solo merupakan salah satu kota tua di Indonesia, kelahiran kota ini tidak lepas dari kehadiran Keraton Surakarta yang merupakan kelanjutan dari Keraton Kartasura. Sebagai kota tua di Indonesia tentu saja Solo menyimpan berbagai warisan penting dalam kebudayaan. Warisan penting itu salah satunya adalah kehadiran benda – benda cagar budaya di kota ini.
Benda – benda cagar budaya di Solo bisa dilacak dari era awal kehadiran keraton sampai era kemerdekaan. Benda – benda cagar budaya itu juga tidak bisa lepas dari perubahan sosial politik di Solo. Perubahan sosial politik yang sangat nyata membawa perubahan di Solo selain perpindahan keraton adalah kehadiran Pura Mangkunegaran, kemudian juga Budaya Indies yang tumbuh di akhir era abad 19, dan juga era Paku Buwono X dan Sri Mangkunegara VII.

Kota Solo juga mengalami perubahan fisik kota, beberapa bagian kota merupakan kawasan yang terhitung tua, kawasan Laweyan merupakan kawasan tertua di Solo, bahkan sebelum perpindahan keraton kawasan ini sudah berdiri. Kawasan lain yang terhitung tua adalah kawasan Kota Lama Solo, kawasan ini meliputi kawasan pemerintahan Solo di masa lalu, kemudian meliputi juga pusat perniagaan di jaman dahulu, dan perkampungan yang membentuk kota waktu itu.
Kawasan Kota Lama Solo inilah yang kemudian menjadi pusat kota, dan dari sini kota Solo berkembang seperti yang kita lihat sekarang ini. Kehadiran kawasan sebagai salah satu sumber sejarah belum digali sepenuhnya, juga sebagai bangunan di kawasan ini juga jarang sekali diperhatikan kehadirannya. Maka kegiatan yang kami laksanakan ini kami beri tema Heritage dan Perubahan Kota.

Heritage di Indonesia sering kali diposisikan pada kondisi yang dilematis, sebagai bagian sejarah ingin dilestarikan, terutama sekali bangunan cagar budaya. Namun di sisi lain pemerintah lokal merasa memiliki kepentingan untuk hal yang lebih ekonomis sifatnya, di kawasan Kota Lama Solo beberapa bangunan bersejarah telah hilang , dan menjadi bangunan lain serta berubah fungsinya. Itulah alasan utama kami mengadakan pertemuan Heritage ini, ini merupakan kegiatan di tahun ke tiga kami, harapan kami kegiatan ini tetap memiliki keberlanjutan di masa akan datang.

Gowes Pusaka menjadi rangkaian Kegiatan 3 hari kami, sebuah kegiatan sederhana berepeda mengelilingi kampung-kampung Kuno di Kota Solo. Disisi lain ada teman-teman Indonesia Sketcher Sala yang akan mengapresiasi bangunan-bangunan lama Kota Solo dengan cara mensketsanya


Area: