Kajian Solo: Garap Sindenan Gaya Surakarta

Garap Sindenan Gaya Surakarta


Kajian Solo
Garap Sindenan Gaya Surakarta

Pembicara : Suyoto – Dosen Karawitan ISI Surakarta
Selasa, 30 Mei 2017, jam 19.30 - selesai
bertempat di Balai Soedjatmoko Solo.

Sinden selama ini kita kenal sebagai vokal yang ada di  karawitan, mereka biasanya berada di barisan depan diantara para penabuh. Ini berbeda dibandingkan dahulu, saat itu sinden berada di belakang penabuh. Sinden biasanya belajar vokal dengan nyantrik pada sinden yang lebih tua, atau secara khusus belajar vokal pada guru vokal yang biasanya kalau di Jawa Tengah di sebut guru tembang.

Kehadiran sinden tidak lagi sebagai pelengkap dalam setiap pementasan, pementasan wayang kulit menjadi salah satu pendorong perubahan kehadiran seorang sinden. Para sinden di pementasan wayang kulit saat ini bahkan dianggap sebagai unsur terpenting, penonton akan sangat tertarik dengan pementasan wayang kulit kalau ada kehadiran sinden – sinden tertentu. Demikian juga dengan klenengan yang diadakan di beberapa daerah untuk kemeriahaan sebuah pementasan biasanya dihadirkan seorang sinden yang cukup terkenal. Hal ini tidak hanya terjadi di sinden perempuan, namun juga terjadi di sinden laki –laki.

Pada beberapa tahun terakhir sinden tidak hanya lahir secara otodidak dari kampung, hadirnya perguruan tinggi seni terutama jurusan karawitan mengajarkan cara tersendiri untuk menjadi sinden. Walau pun di jurusan karawitan para mahasiswa lebih konsentrasi pada kemampuan bermain gamelan, namun mereka juga belajar vokal secara khusus dengan jam pertemuan yang terbatas.

Di kalangan sinden ada beberapa gaya , salah satu gaya sinden yang sampai saat ini masih ada adalah Gaya Surakarta. Disebut dengan Gaya Surakarta karena gaya ini berasal dari Surakarta. Gaya ini dulunya berkembang di kalangan sinden  secara otodidak, tapi Gaya Surakarta kemudian dipelajari kalangan para akademisi di ISI Surakarta. Corak sinden Gaya Surakarta diadaptasi menjadi gaya sinden dari ISI Surakarta, maka muncullah gaya sinden dari ISI Surakarta yang merupakan bentuk baru sindenan Gaya Surakarta.


Area: